Cultural Conceptualization in Proverb: Cultural Linguistic Study
Abstract
Language and culture have a very close relationship because a language is used by its speakers to realize the conceptualization of their culture. This has resulted in various cultural conceptualizations created as a result of interactions between members of cultural groups encoded in various features of the Indonesian language. This paper discusses issues related to (a) How is the form of cultural conceptualization encoded in proverbs, in particular, ibarat in Indonesian language? (b) How do Indonesian speakers conceptualize the culture they have? This research data was collected through literature study and using written data sources in the form of works proverb books, and using listening techniques and note-taking techniques. Data were analyzed using cultural linguistic theory proposed by Sharifian (2017), which states that Cultural Linguistics views the relationship between language, thought and culture as complex, dynamic, and multidirectional, with human conceptual abilities acting as active agents mediating between cultural experience and human language experience. This paper finds five types of conceptualization in the Indonesian language, namely (a) Conceptualization of Culture Related to Character and Morals, (b) Conceptualization of Culture Related to Human Conditions, (c) Conceptualization of Culture Related to Waste of Action, (d) Conceptualization of Culture relating to Unrealized Desires, and (e) Conceptualization of Culture Related to Suffering caused by Others
Absrak
Bahasa dan budaya memiliki hubungan yang sangat erat karena bahasa digunakan oleh penuturnya untuk mewujudkan konsepualisasi budaya yang mereka miliki. Hal itu menyebabkan berbagai konseptualisasi budaya yang tercipta sebagai hasil interaksi antara anggota kelompok budaya tersandi dalam berbagai fitur bahasa Indonesia. Tulisan ini membahas masalah yang berkaitan dengan (a) Bagaimana bentuk konseptualisasi budaya yang tersandi dalam peribahasa, khususnya, ibarat bahasa Indonesia? (b) Bagaimana cara penutur bahasa Indonesia mengonseptualisasikan budaya yang mereka miliki? Data tulisan ini dikumpulkan melalui studi pustaka dan menggunanakan sumber data tertulis berupa buku peribahasa karya, serta menggunakan teknik simak dan teknik pencatatan. Data dianalisis menggunakan teori linguistik budaya yang dikemukakan oleh Sharifian (2017), yang menyatakan bahwa Linguistik Budaya memandang hubungan antara bahasa, pemikiran, dan budaya sebagai sesuatu yang kompleks, dinamis, dan multidireksional, dengan kemampuan konseptual manusia yang bertindak sebagai agen aktif yang memediasi antara pengalaman budaya dan pengalaman bahasa manusia. Tulisan ini menemukan lima jenis konseptualisasi yang terdapat dalam ibarat bahasa Indonesia, yakni (a) Konseptualisasi Budaya Yang Berkaitan dengan Karakter dan Moral, (b) Konseptualisasi Budaya yang Berkaitan dengan Keadaan Manusia, (c) Konseptualisasi Budaya yang Berkaitan dengan Perbuatan Sia-Sia, (d) Konseptualisasi Budaya yang berkaitan dengan Keinginan yang Takmungkin Terwujudkan, dan (e) Konseptualisasi Budaya yang Berkaitan dengan Penderitaan yang disebabkan oleh Orang lain.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abidin, Z. (2019). ANALISIS PERIBAHASA INDONESIA.
Ermitati. 2014. “Budaya Indonesia Tersandi dalam Kosakata Bahasa Indonesia” dalam Jurnal Salingka, Volume 11 Nomor 1 Edisi Juni 2014 (86—97)
Hendrik, M. (2018). Kajian Etnosemantik: Kesepadanan Makna Peribahasa Bersumber Nama Binatang Dalam Bahasa Indonesia Dan Berbagai Bahasa Daerah. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(2), 102–119. https://doi.org/10.15408/dialektika.v5i2.7103
Kinanti, K. P., & Rachman, A. K. (2019). Metafora Tumbuhan Dalam Peribahasa Indonesia (Kajian Semantik Kognitif). Belajar Bahasa, 4(1), 52. https://doi.org/10.32528/bb.v4i1.1867
Peeters, B. (2017). APPLIED ETHNOLINGUISTICS Is Cultural Linguistics, but Is it CULTURAL LINGUISTICS? International Journal “Speech Genres,” 15(1), 37–50. https://doi.org/10.18500/2311-0740-2017-1-15-37-50
Sharifian, F. (2003). On cultural conceptualisations. Journal of Cognition and Culture, 3(3), 187–207. https://doi.org/10.1163/156853703322336625
Sharifian, F. (2011). Distributed, emergent cultural cognition, conceptualisation and language. Cultural Conceptualisations and Language: Theoretical Framework and Applications., 2(Newell 1980), 19–34.
Sharifian, F. (2017). Cultural Linguistics P A G E P r o o f s. 191. Retrieved from http://benjamins.com/catalog/clscc
Sharifian, Farzad & Gary B. Palmer (eds.). 2007. Applied Cultural Linguistics: mplications for second language learning and intercultural communication. Amsterdam: John benjamins.
DOI: https://doi.org/10.26499/salingka.v19i2.720
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 SALINGKA
Salingka publish by Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (PPJB-SIP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Office: Simpang Alai, Cupak Tangah Pauh Limo, Padang 25162,
Telepon (0751) 776789, Pos-el: bahasastra@gmail.com